7 Alasan Kenapa Kita (se)Harus(nya) Mencintai Alam
Kenapa sih kita harus mencintai alam dan menjaga kelestariannya? di sini saya mencoba memberikan pandangan tentang ini : )
Mereka HidupSimpel banget untuk alasan yang satu ini. Karena mereka hidup. Apa sih yang diinginkan oleh sesuatu yang hidup? Kita sebagai manusia pasti ingin dihargai oleh orang-orang di sekitar kita, serta mendapatkan penghidupan yang layak. Tumbuh-tumbuhan, dan hewan juga berhak mendapatkan perilaku yang sama dari kita.
Keindahan yang tak tergantikan
Satu lagi alasan simple adalah karena alam itu sangat indah.
Coba liat, cantik kan?
Keseimbangan Lingkungan
Di Biologi kita kenal dengan yang namanya
rantai makanan kan? Dimulai dari produsen konsumen , predator,
dekomposer sampai akhirnya ke produsen lagi, begitu seterusnya membentuk
lingkaran yang tidak pernah putus. Keseimbangan lingkungan cuma bisa
terjadi kalau masing-masing tingkat tidak mengkonsumsi dalam jumlah yang
melampau batas.
Sebenernya rantai makanan ini adalah
bentuk dari saling ketergantungan antara mahluk hidup yang satu dengan
yang lain, juga ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik.
Bayangkan kalau rantai itu terputus.. Akui saja, kita butuh mereka,
justru malah bisa jadi sebagian besar dari mereka yang tidak membutuhkan
kita. Sebagai manusia kita ngga bisa hidup dengan cara egois,
kita seenaknya mengambil apapun yang ada di alam tanpa melestarikan
keseimbangannya. Karena egois = menyakiti kehidupan kita sendiri untuk
ke depannya.
Mereka membagi apa yang mereka miliki
Kalian tau cerita lebah? Seperti yang
kita tau kalau makanannya lebah itu adalah nektar, tapi nektar ini tidak
diproduksi oleh bunga selama musim dingin, jadi si lebah ini menyimpan
nektar dengan cara mencampurkannya dengan cairan khusus yang ada di
tubuh mereka. Kemudian campurannya ini disimpan di sarang mereka untuk
persediaan di musim dingin.
Tapi coba deh diperhatiin, lebah
menyimpan madu dengan jumlah yang sangat banyak, lebih dari jumlah yang
mereka butuhkan. Terus buat apa dong lebah-lebah ini memproduksi madu
dalam jumlah banyak padahal itu cenderung menguras waktu dan tenaga
mereka? Iya, semua itu diciptakan untuk kebutuhan manusia.
Atau bisa kita liat ayam bebek dan kawan
kawannya sesama unggas, yang setidaknya meproduksi sebutir telur tiap
harinya. Bukan berarti mereka ingin membentuk keluarga bahagia dengan
jumlah anak yang banyak kan? telur-telur itu mereka produksi juga untuk
kebutuhan manusia.
Atau sapi yang memproduksi susu lebih
dari yang dibutuhkan anak-anaknya.. Juga tanaman yang menyimpan
kelebihan nutrisinya dalam bentuk buah-buahan. Ayo coba, pernah ngga
kita kepikiran?
Hukum Aksi Reaksi
To every Action there is always opposed an equal Reaction
Kira-kira seperti itu bunyi hukum aksi
reaksi yang diucapin sama Mbah Newton. Kalau diubah ke Bahasa Indonesia
jadi “Setiap aksi, selalu ada reaksi dengan arah yang berlawanan dan
jumlah yang sama besar”. Intinya adalah ketika kita memberikan suatu
aksi pada suatu benda, pasti akan ada reaksi dengan besar yang sama dari
benda tersebut.
Sama halnya dengan alam, ketika kita
memberikan aksi yang positif, dia juga akan memberikan reaksi yang
positif yang mengarah kepada kita. Ketika kita seenaknya mengotori
lingkungan, tidak menghargai lingkungan, mengeksplotasi alam
habis-habisan, sangat mungkin alam memberikan reaksi yang sama
negatifnya dengan yg kita berikan..
Masih inget kejadian ini?

Lumpur panas merupakan lumpur dari dalam
bumi yang terus menerus keluar ke permukaan semenjak bulan Mei 2006.
Lumpur ini berhamburan keluar dari sumur eksploirasi gas. Kabarnya
sumur ini mengeluarkan lumpur ke permukaan sebanyak 100.000 meter kubik
perhari, hmm bayangkan.. 100.000 meter kubik! Itu dapat diumpamakan
dengan bagunan 10 x 10 x 10 meter yang terisi penuh. Itu baru sehari.
Kalau sebulan ya dikalikan 30, dan kalau dihitung semenjak tahun 2006?
Ok, saya ngga berani menghitungnya. Ya pantas saja kalau kita melihat
banyak warga yang mengungsi karena tempat tinggalnya tidak layak huni.
Beberapa ahli mengatakan bahwa semburan
lumpur panas ini disebabkan oleh aktifitas pengeboran. lebih tepatnya
dikarenakan perusahaan yang bersangkutan telah melakukan eksplorasi yang
tidak layak dan tidak melakukan perencanaan yang baik. Nah , inilah
salah satu akibatnya kalau kita tidak menghargai keberadaan alam dan
hanya memikirkan kesejahteraan hidup manusia semata.
Nah sekarang, kalau kejadian yang satu ini masih ingat?

Keterlaluan kalau ngga ingat kejadian
yang satu ini. Karena ini baru saja terjadi di akhir tahun 2010 kemarin.
Merapi, gunung berapi teraktif di dunia kembali melakukan Erupsi, dan
erupsi yang terjadi kemarin merupakan erupsi terbesar yang bisa
dilakukan merapi selama hampir 100 tahun.
Sebenarnya saya merupakan saksi nyata
dari aktifas Merapi kemarin. Saat gunung ini meletus, saya kebetulan
sedang menjalankan aktifitas sebagai mahasiswa di Kota Yogyakarta. Jarak
kampus saya dengan Merapi hanya berjarak 25 kilo meter. saya melihat
wedhus gembel (awan panas) mengepul di atas puncak merapi. Saya
merasakan hujan pasir sampai hujan kerikil yang jatuh di lingkungan
tempat saya tinggal. Mungkin ini pertama kalinya saya mengalami bencana
alam yang paling nyata. Meletusnya gunung berapi itu serius, setiap hari
saya melihat ambulance dan mobil tim SAR yang berlalu-lalang
di sekitar lingkungan saya sambil membunyikan sirine, karena kebetulan
rumah sakit Sardjito tempat dilarikannya korban bencana berada tepat
disamping kampus saya.
Terus terang saya udah ngga mau nyaksiin
kejadian seperti itu lagi, tapi saya juga ngga mau menyalahkan merapi
sama sekali. Karena selama ini gunung merapi sudah menyalurkan nikmat
yang tidak terbatas untuk mahluk hidup di sekitarnya berupa tanah yang
sangat subur. Saya tetap cinta dengan Merapi apapun aktifitas yang dia
lakukan. : )
Sedihnya lagi karena kejadian ini
berbarengan dengan Tsunami di Mentawai dan Banjir di Wasior : ( .Mungkin
kejadian seperti ini dapat dijadikan oleh kita sebagai bahan untuk
instropeksi. Seperti lagu yang dilirihkan oleh bang Ebiet, “mungkin alam mulai enggan bersahabat dengan kita”.
Terkait dengan alasan sebelumnya, ada baiknya kita membina hubungan
yang baik antara alam dengan aktifitas manusia. Agar alam mau lagi
bersahabat dengan kita.
Diibaratkan ketika kita memiliki seorang
teman yang udah kita baik-baikin dan kita bantu dengan ikhlas, namun
tiba-tiba dia menghina dan memperlakukan kita secara tidak baik,
kemudian kita sakit hati dan berdoa semoga dia diberi pelajaran atas apa
yang dia lakukan.
Seperti yang saya bilang, Alam itu hidup.
mereka memiliki alat pernapasan, dan organ lain yang menyokong
kehidupannya. Secara logika, mereka semua juga diberi kemampuan untuk berdoa.
Ketika kita memperlakukan mereka dengan tidak baik, mereka pun bisa
berdoa untuk memberikan pelajaran kepada kita. Saya rasa semua agama
juga mengajarkan bahwa kita harus memperlakukan alam dengan baik kan..?
Secara science udah dibuktiin lho.. dalam buku The Power of Water.. kalau hukum aksi reaksi antara mahluk hidup itu ada.. : )
Pemberian Tuhan
Tanah yang kita pijak ini seperti surga
dunia, nikmat yang ngga akan mungkin bisa diciptakan oleh manusia.
Semakin berkembang teknologi, manusia memang sudah mandiri membuat
segala sesuatunya sendiri. Tapi sepintar apapun manusia, ngga akan bisa
menyaingi pintarnya Sang Pencipta merancang dunia ini.
Misalkan gaya gravitasi matahari yang
menjaga planet-planet di sekitarnya agar tetap pada orbitnya, berubah
sedikit saja besar gravitasi matahari, planet-plenet tersebut bisa
saling bertabrakan.
Atau sayap lalat yang dapat dikepakan sebanyak seribu kali dalam tiap detik,
oh waw.. mau sehebat apapun seorang ilmuawan, tidak akan ada yang bisa
menggantikan keberadaan sayap lalat tanpa cacat sedikitpun.
Ruang generasi Selanjutnya
Yang terakhir, menjaga kelestarian alam
itu mau ngga mau ya harus mau, karena ini merupakan satu-satunya tempat
untuk kita dan anak cucu kita bisa hidup. Kita juga pasti menginginkan
generasi di bawah kita mempunya tempat tinggal yang layak kan? Dimana
masih dapat menghirup udara segar di pagi hari, mendengarkan nyanyian
jangkrik di malam hari.. dan juga menikmati sayur-sayuran dan buah
buahan yang diproduksi oleh alam setiap harinya.
Bayangkan kalau semua itu hilang, atau
paling tidak berkurang. Tentu kita ngga mau kalau keturunan kita
merasakannya kan? Syukur-syukur kalau sampai keturunan kita, kalau
kejadian itu ada ketika kita masih hidup, bagaimana?
….
Nah itu tadi alasan-alasan kenapa kita harus mencintai Alam.
Tapi coba kita tengok, gambar yang ada di atas, tentang alam yang indahnya tidak tergantikan.
Sekarang udah jadi beginii : (
kalau kalian sedih melihat gambar di atas, selamat Anda masih normal!
Sekarang kita sendiri yang menilai
seberapa besar kita mencintai alam, dan bagaimana aplikasinya. Gambar
yang ada di atas kurang lebih mencerminkan betapa tidak tau dirinya
manusia yang hidup berdampingan dengan alam.
Oke, seperti yang selalu saya katakan di akhir blog saya, “I just share, you decide“. Pilih jadi sesosok yang hidup bersahabat dengan alam atau sebaliknya.
…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar